Friday, February 22, 2013

Kisah tentang CINTA


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA, KEKAYAAN, KECATIKAN, KESEDIAH, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau berusaha selamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab tak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. I berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

" KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, " Aduh! Maaf, CINTA!" kata KEKAYAAN.

" Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu sekali, nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.

" KEGEMBIRAAN! Tolong aku!, teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira kerana menemukan perahu sehingga ia langsung tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi kaki CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama datanglah KECANTIKAN.

" KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!, teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, " Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut bersamaku. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu lalulah KESEDIHAN. Lalu CINTA memujuk.

"Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu," kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, " Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perayunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, " oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?

Pada saat kritis itu itulah tiba-tiba terdengar suara, " CINTA ! mari cepat naik perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat orang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu cepat-cepat CINTA naik ke arah perahunya itu, tepat sebelum sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera meninggalkannya.

Pada saat itu barulah CINTA sedar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. " Oh, orang tua tadi? Dia  adalah waktu " WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya " Tapi, mengapa ia menyelematkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran. "Sebab", kata orang itu, " hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu...."


Khusainikusi: CINTA kepada Allah, Rasul, Ibu Bapa, Ummah, Kecemerlangan...Mari kite semua cinta semua sekali


1 ulasan:

iskandarX said...

Selamat Hari Raya Aidilfitri Maaf Zahir Dan Batin.


iskandarx[dot]com